Investasi Malaysia Ditolak Pemprov Sumbar
Pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menolak tawaran investasi pengusaha Malaysia yang berminat membuka perkebunan kelapa sawit seluas 20.000 hektar di daerah ini, karena perbedaan jumlah kebun plasma untuk rakyat dalam penanaman modal itu.
"Dalam pertemuan dengan calon investor itu, Pemprov Sumbar meminta dalam perkebunan sawit yang akan dibuka itu 50% lainnya untuk kebun plasma masyarakat," kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Selasa (30/6).
Ia menambahkan, menanggapi permintaan Pemprov Sumbar, calon investor itu tidak bersedia dan gubernur menyatakan tidak usah saja berinvestasi.
Menurut dia, pertemuan itu berlangsung Minggu lalu dan calon investor tersebut datang menggunakan dua pejawat khusus dari Malaysia.
"Kepada gubernur, calon investor itu menyampaikan permintaan 20 ribu hektar lahan untuk kebun sawit baru di Sumbar, namun mereka tidak mau plasma bagi masyarakat lebih dari 20%," kata Gamawan.
"Saya katakan, kalau tidak mau (50% untuk plasma masyarakat, red) pergi sajalah, ga usahlah investasi," tegasnya.
Penolakan tersebut, tambahnya, juga telah melakukan rapat bersama beberapa bupati dengan kesimpulan menolak investasi baru perkebunan kelapa sawit, yang tidak bersedia menyerahkan 50% lahannya bagi plasma untuk masyarakat.
Gubernur menegaskan, kalau tidak mau memberikan plasma 50%, maka tidak usah saja berinvestasi baru kelapa sawit di Sumbar.
Selain itu, tambahnya, juga telah ada kesepakatan dengan beberapa bupati, untuk tidak lagi mengundang investor untuk perkebunan kelapa sawit dan lahan yang tersedia akan diperuntukan bagi kebun masyarakat. (kpl/bar)
Dikutip dari: www.kapanlagi.com, selasa 30 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar